Senin, 01 Desember 2025

CERITA TENTANG KITA

  

                                                                     KITA 

                                                             

                                                           BY   :  HENING BULAN 


__________________________________________   01 / 12 / 2025 _________________________________________


Hi, aku Senja, Ini cerita tentang aku dan dia yang bernama Adam, aku tulis untuknya yang telah lama meninggalkanku.

Sudah terhitung 10 tahun Adam pergi meninggalkanku. Masih teringat jelas memori Adam datang ke rumah ku dengan senyuman hangat dan tatapan sangat dalam padaku. Dia datang dengan tas carrier di punggung tegap nan lebarnya, Adam meminta izin padaku untuk mendaki gunung bersama teman-teman nya.

Tanpa aku tahu di hari itu, hari terakhir aku bertemu dengan Adam.

“Aku pamit naik gunung yaa..”

Aku sedikit mendongak menatap teduh kedua mata Adam yang juga menatap ku begitu dalam dan dia tersenyum lembut padaku. Hari dia datang ke rumah ku waktu itu, aku ingin melarangnya pergi.

Meskipun aku tak melakukannya.

Justru aku bilang,”hati-hati yaa..”

“Iya, aku bakalan hati-hati kok..”

Sebelum Adam pergi, Adam memelukku lalu mengecup keningku dengan bibir lembutnya. Aku pun merasakan kehangatan serta ketulusan cinta Adam. Aku pun tak  kalah erat membalas pelukannya, takut dia tak kembali seperti di hari-hari sebelumnya ketika dia mendaki gunung.

Perlahan kami saling melepaskan pelukan hangat itu, Adam mengacak pelan surai hitam ku sembari tersenyum dan tatapan mu yang sangat lembut.

“Aku pergi yaa, udah di tunggu temen-temen..”

“Kalau udah sampai, kabarin yaa..”

“Iya sayang..”

Perlahan Adam melangkah pergi, punggung tegap dan lebarnya yang membawa tas carrier sudah tak terlihat lagi dari pandanganku. Dalam benak ku, aku ingin memeluknya sekali lagi seakan waktu itu aku sudah merasakan ketakutan terbesar ku, kehilangan Adam untuk selamanya.

***

Tapi, nyatanya Adam memag berbohong.

Dia pergi meninggalkan ku, Adam pulang hanya dengan raga dan nama. Jiwanya telah pergi kepada sang Pencipta. Masih teringat jelas di dalam memori ku, kondisi raganya di bawa pulang waktu itu.

Aku tak berhenti menangisinya.

Dua minggu kepergian Adam, di malam hari itu, aku duduk termenung di teras rumah dan kembali memikirkannya. Aku melihat langit malam di hiasi dengan bulan serta cahaya bintang.

Berharap dari semua cahaya bintang di langit malam adalah Adam yang sedang menatapku duduk termenung.

Gila, ya pikiran ku sudah gila.

Setelah Adam pergi aku selalu berkata seandainya dan seandainya, seandaianya aku bisa memutar ulang waktu, aku pasti menahan mu agar kamu tidak pergi mendaki gunung.

Dan hingga hari ini aku masih sering menangisinya.

***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEREMPUAN DI MATA HUKUM DAN POLITIK

                                                        BY : HENING BULAN  ______________________________ 10 / 11 / 2025 ___________________...